- Back to Home »
- destination »
- Sien Orchids
Sien Orchids
adalah sebuah perkebunaan anggrek di Tretes tepatnya di Jalan Raya
Ngemplak No 6 Prigen berdekatan dengan kawasan villa dan Finna Golf.
Sebagai salah satu obyek wisata di Jawa Timur Sien Orchids yang
mengandalkan keindahan floranya. selain taman anggrek yang menyimpan
berbagai jenis bunga anggrek dan tamanan Hias, disana para wisatawan
dapat melihat indahnya bunga anggrek dan sekaligus dapat membelinya
sebagai sovenir. Melihat letaknya yang strategis, udaranya yang sejuk
serta jauh dari polusi udara maka tidak heran jika Sien Orchids tidak
hanya dikunjungi oleh turis lokal, tetapi turis mancanegarapun ikut
menikmati keindahan dari perkebunan tersebut. Oleh karena itu tidak
perlu diragukan lagi bahwa begitu besarnya potensi Sien Orchids untuk
terus dikembangkan sebagai salah satu obyek wisata di Jawa Timur.
Melalui observasi dan penilitian yang bersifat diskriptif maka dapat
diuraikan bahwa potensi Sien Orchids sebagai obyek wisata flora yang
sangat besar, namun untuk lebih meningkatkan daya tarik Sien Orchids
kepada masyarakat luas diantaranya dalam bidang promosi dan segmentasi
pasar, fasilitas serta dalam bidang 7 K (Keamanan, Ketertiban,
Kebersihan, Kesejukan, Keindahan dan Keramahtamahan).
Petani anggrek “Sien Orchid”, Moling Simardjo yang merupakan pemilik lahan ini punya banyak kisah unik. Salah satunya pada tahun 1995, Moling menyilang dua anggrek dendrobium di kebunnnya. Yang pertama antara Dendrobium Joan Kashima dengan Dendrobium Lily Yang. Sedang yang kedua Dendrobium Joan Kashima dengan Dendrobium Madame Uraiwan.
Hasil silangan yang pertama didaftarkan ke London dengan nama baru Dendrobium Bali Moon. Bunganya cantik, ada warna ungu pada lidah sepal. Bali Moon diabadikan sebagai rasa cintanya terhadap keindahan Pulau Dewata Bali.
Selagi mencari-cari nama yang pas untuk hasil silangan kedua, Moling kedatangan tamu seorang guru dari Surabaya. Tamu ini (ternyata guru dari salah seorang anak Moling) menangis hampir tiada henti. Ia bercerita musibah kecelakaan yang menimpa putrinya, Margaretha Junita yang tengah menunaikan tugas belajar di Australia. Menurut cerita, kejadian tersebut juga “diwarnai” keganjilan. Pengemudi mobil yang juga teman Margaretha, terkejut oleh bayangan wanita yang sedang menyeberang. Seketika pengemudi hilang keseimbangan dan terjadilan tabrakan yang merenggut nyawa Margaretha Junita.
Moling segera sadar, inilah kesempatan ia menghibur ibu guru. Ketika nama Margaretha Junita oleh Moling ditawarkan menjadi nama silangan anggrek, sang ibu langsung setuju. Hari itu juga silangan kedua diberi nama Dendrobium Memorial Margaretha Junita. Ditambahi “memorial”, semata-mata untuk mengenang almarhumah.
Suatu hari keributan kecil mengusik keheningan para pekerja di kebun pembibitan anggrek seluas 2 hektar tersebut. Apa yang terjadi?
Seluruh anggrek silangan Dendrobium Memorial Margaretha Junita musnah. Bibit yang masih berada di dalam botol mendadak kering. Tanaman yang berusia remaja tiba-tiba layu. Tanaman yang sudah besar dan mulai berbunga rontok. Sulit dipercaya, karena akhirnya tidak satu pun tanaman tersisa. “Anehnya, tanaman anggrek yang berada di kanan dan kirinya tetap utuh” tutur Moling, seorang Dirut sebuah Bank yang banting stir menggeluti anggrek ini.zq/p@stic)