Diberdayakan oleh Blogger.

Archive for Agustus 2014

Sien Orchids

Sien Orchids adalah sebuah perkebunaan anggrek di Tretes tepatnya di Jalan Raya Ngemplak No 6 Prigen berdekatan dengan kawasan villa dan Finna Golf. Sebagai salah satu obyek wisata di Jawa Timur Sien Orchids yang mengandalkan keindahan floranya. selain taman anggrek yang menyimpan berbagai jenis bunga anggrek dan tamanan Hias, disana para wisatawan dapat melihat indahnya bunga anggrek dan sekaligus dapat membelinya sebagai sovenir. Melihat letaknya yang strategis, udaranya yang sejuk serta jauh dari polusi udara maka tidak heran jika Sien Orchids tidak hanya dikunjungi oleh turis lokal, tetapi turis mancanegarapun ikut menikmati keindahan dari perkebunan tersebut. Oleh karena itu tidak perlu diragukan lagi bahwa begitu besarnya potensi Sien Orchids untuk terus dikembangkan sebagai salah satu obyek wisata di Jawa Timur.

Melalui observasi dan penilitian yang bersifat diskriptif maka dapat diuraikan bahwa potensi Sien Orchids sebagai obyek wisata flora yang sangat besar, namun untuk lebih meningkatkan daya tarik Sien Orchids kepada masyarakat luas diantaranya dalam bidang promosi dan segmentasi pasar, fasilitas serta dalam bidang 7 K (Keamanan, Ketertiban, Kebersihan, Kesejukan, Keindahan dan Keramahtamahan).


Sien Orchid memiliki dengan lahan sekitar 2 ha memiliki kurang lebih 10.000 species anggrek yang sebagian besar berasal dari luar negeri, sebagian koleksinya sering di ikut sertakan dalam pameran Nursery bertaraf internasional dan hampir semua spesies yang ada merupakan hasil percobaan dan penelitian pengembang biakan sendiri, yang memakan waktu 10 tahun untuk tiap spesiesnya.

Petani anggrek “Sien Orchid”, Moling Simardjo yang merupakan pemilik lahan ini punya banyak kisah unik. Salah satunya pada tahun 1995, Moling menyilang dua anggrek dendrobium di kebunnnya. Yang pertama antara Dendrobium Joan Kashima dengan Dendrobium Lily Yang. Sedang yang kedua Dendrobium Joan Kashima dengan Dendrobium Madame Uraiwan.

Hasil silangan yang pertama didaftarkan ke London dengan nama baru Dendrobium Bali Moon. Bunganya cantik, ada warna ungu pada lidah sepal. Bali Moon diabadikan sebagai rasa cintanya terhadap keindahan Pulau Dewata Bali.

Selagi mencari-cari nama yang pas untuk hasil silangan kedua, Moling kedatangan tamu seorang guru dari Surabaya. Tamu ini (ternyata guru dari salah seorang anak Moling) menangis hampir tiada henti. Ia bercerita musibah kecelakaan yang menimpa putrinya, Margaretha Junita yang tengah menunaikan tugas belajar di Australia. Menurut cerita, kejadian tersebut juga “diwarnai” keganjilan. Pengemudi mobil yang juga teman Margaretha, terkejut oleh bayangan wanita yang sedang menyeberang. Seketika pengemudi hilang keseimbangan dan terjadilan tabrakan yang merenggut nyawa Margaretha Junita.

Moling segera sadar, inilah kesempatan ia menghibur ibu guru. Ketika nama Margaretha Junita oleh Moling ditawarkan menjadi nama silangan anggrek, sang ibu langsung setuju. Hari itu juga silangan kedua diberi nama Dendrobium Memorial Margaretha Junita. Ditambahi “memorial”, semata-mata untuk mengenang almarhumah.

Suatu hari keributan kecil mengusik keheningan para pekerja di kebun pembibitan anggrek seluas 2 hektar tersebut. Apa yang terjadi?

Seluruh anggrek silangan Dendrobium Memorial Margaretha Junita musnah. Bibit yang masih berada di dalam botol mendadak kering. Tanaman yang berusia remaja tiba-tiba layu. Tanaman yang sudah besar dan mulai berbunga rontok. Sulit dipercaya, karena akhirnya tidak satu pun tanaman tersisa. “Anehnya, tanaman anggrek yang berada di kanan dan kirinya tetap utuh” tutur Moling, seorang Dirut sebuah Bank yang banting stir menggeluti anggrek ini.zq/p@stic)

- Copyright © BPPD Pasuruan - pastic - Designed by mwd -